Belajar Berdagang dan Bisnis dari Toko (warung) Madura
harga/Rp.249.000 | off/Rp.275.000 |
diskon/10% | keterangan/125 |
Oke... yang kita ketahui Warung Madura "terlihat" berbeda dari warung-warung atau toko-toko kelontong pada umumnya. Kini kita bisa menjumpai warung Madura di hampir seluruh kota besar di Indonesia.
1. Display Seragam
Diantara Warung Madura, ada yang "pegang" distribusi barang. Semacam gudang Indomart/ Alfamart. Produk yang dijual itu didisplay seragam. Jika ada lomba Display Dagangan, saya yakin Toko/ warung Madura juara 1 diantara jutaan warung klontong se Indonesia.
Logikanya jika dagangan laris, ada saja barang yang berantakan/ bercecer. Jika dilihat tertata rapi, ada dua hal "Ngak Laku atau laku tetapi volumenya kecil" atau "Laris dagangan tetapi pengelolanya SUPER rajin".
Ini Toko Buka 24 jam, pekerja otomatis kerja/ jaga 24jam non stop. Hal ini seperti SOP yang dibakukan oleh (entah) seseorang/ komunitas dan diikuti patuh oleh semua pemilik Toko Warung Madura. Jadi seperti ada "perjanjian" ala kemitraan / franchise, namun terselubung. Kalau kerja 24 jam dilakukan OWNER, seperti halnya wajar di bisnis lainnya. Tetapi jika turun ke "Karyawan" berbenturan dengan aturan ketenagakerjaan 8jam/ hari. Otomatis jika 1 OWNER Warung Madura punya cabang lain. Tiap cabang menyediakan minimal 3 karyawan. Masalah keamanan ?. Jangan macam-macam !. Beladiri ala CAROK mereka siap !.
3.Tidak ada komputer / POS KASIR
Seperti umumnya kelas Warung tradisional, Toko Warung Madura tidak menerapkan system kasir. Baik Komputer Kasir Desktop apalagi POS Kasir Online. Manual is winning !. Gapapa, pembeli juga datang dan pergi tidak mementingkan database/ harga/ apalagi stuk (nota)/ rekapan penjaulan (bagi pengelola). Kalau menerapkan buku keuangan manual, lagi-lagi pengelola/ karyawan warung Madura ini super JOS dan super JUJUR.
Namun demikian tidak lupa, kita sisipkan tautan KASIR ONLINE SIAP JUALAN ;
Mudah-mudahan POS KASIR karya DEDI TRIPUTRA ini bermanfaat untuk UMKM , amin.
Kita yang main dari luar (marketing) masih heran, bagaimana cara Toko/ Warung Madura menata NOTA/ BON dari sales ?. Atau mereka "beli" dari 1 tangan / 1 supplier ? komen yang punya pengalaman.
4. Tidak ada produk khas MADURA ?
Dari ribuan produk SKU, tidak ada produk khas Madura di display ?. Garam misalnya, ada tetapi tidak menonjol. Komunitas Toko/ Warung Madura kemungkinan besar dipimpin oleh pengusaha "Garam Madura". Gudang dan distribusi Garam Madura sudah menguasai Indonesia, Asia dan Eropa. Jika benar, kita turut bangga ada putra asli Madura yang mendunia. Selain Garam, Madura juga memiliki potensi GAS. Di Madura PT yang mengekplor GAS alamnya siapa ?. Clue dari gambar dibawah....., kasih komen dibawah.
Selain brand-brand besar, kita kenal Madura itu dari perniagaan yang ulet ; "Pangkas Rambut Madura", "Sate Ayam Madura", "Es Bubur Kacang Hijau Madura"
4. Menuju kemakmuran MADURA
Dengan kemampuan berniaga yang unggul, keuletan turun-temurun, SOP bisnis, dan Branding Bisnis. Dan didukung Sumber Daya Alam "Kaya-Raya". Jika dikelola dengan baik dan benar, Madura akan lebih kaya dan makmur dari Bruneidarusalam. 2023 kata pak Mamud MD, Sumber Alam Madura belum di optimalkan. Coba kalau 2025, Madura benar-benar di eksplor SDA, terus ekonomi diaspora (perantau) meningkat. Apa tidak menjadi satu kekuatan ekonomi dasyat !. Cuma satu kurang nya di Madura. Populasi Madura kurang banyak anak..... hehehe. Gimana cara "bikin anak" , suami - istri kerja shift pagi/ malam. Jadi ketika kita berkunjung ke Pulau Madura, suasananya itu sepi, penduduk masih kurang padat. Kalau mau mengekplor SDA, Madura sangat kurang man power-nya. Bisa-bisa Perusahaan SDA dikuasi asing, datang penduduk asing. Malah mencaplok tanah Madura !.
5. Tertarik buka Toko (Warung) Madura
Jika tertarik berbisnis toko warung kelontong Madura atau GARAM Madura atau "Pangkas Rambut Madura" ?. Ada informasi terbuka untuk siapapun !. Tapi harus ada turunan MADURA. Jikapun anda pemilik modal tertarik buka Warung Madura. Menarik ini, wajib mempekerjakan SDM Madura atau ber-kolaborasi dengan warung Madura yang lebih dulu eksis. Inilah cara mereka menjaga keberlangsungan bisnis made in Madura.
Literasi.
Jugil Adiningrat (43). Ketua Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) yang menjadi wadah berjejaring sekaligus saling bantu sesama perantauan Madura.PT. Garam