HRD sekarang, lebih mengutamakan memanggil pelamar yang memilik jumlah follower sosmed terbanyak ?
www.siaptoko.com, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang. Salam sukses dan terus berkarya dan berkembang untuk semuanya. Kali ini admin akan mengetengahkan "tentang dunia kerja" untuk adik-adik kita yang sedang mencari pekerjaan. HRD sekarang, lebih mengutamakan jumlah follower calon employee atau pelamar kerja yang masuk / melamar ??? benar kah ???Ketika kita memasukkan resume/ lamaran kerja. Disana ada forum isian untuk memasukkan alamat gmail dan nomer hape/ wahtsapp kalian. Ternyata tren sekarang itu, Calon pelamar akan di cek aktifitas akun sosial media nya. Baik IG, FB, Tiktok mungkin..... Pelamar akan di cek apakah positif orangnya, suka mencaci maki, buka situs porno, sampai jumlah follower.
Bagaimana pelamar yang introvert ?. Ndak banyak update status dan ndak main sosmed bagaimana ?.
Follow Me & Share
Inilah pertingnya atitude dalam ber sosial media. Namanya manusia banyak salah dan kilaf. Pasti dalam moment tertentu pernah ada di peristiwa yang tidak enak. Tanpa sengaja menumpahkan sumpah serapah di akun grub gammer kek (misalnya)....... Kalau pakai akun asli mohon dijaga dengan hal-hal positif. Update yang senang-senang saja, upload aktivitas yang positif.
Kalau pakai akun noname (acak) silahkan. Karena akun tidak akan dipakai selamanaya. Tapi tetap diingat jangan sara, menunjuk seseorang, melanggar UUITE. Ok....lanjut. Kenapa HRD "kepo-in"akun sosmed kita ????. Apalagi jika jumlah followernya banyak.... bisa untuk membantu perusahaan berjualan (mengenalkan). Tapi tipe-tipe yang punya follower besar juga di hidari oleh Big Bos, sebab akan jadi SDM yang ndak bisa diatur. Ini masuk dunia kerja DROOOOO...., yang harus ngikuti SOP. Kalau kamu punya follower banyak tetapi merasa "jumawa" dan tidak bisa patuh dengan dunia / lingkungan kerja. Pasti di skip oleh HRD.
Jadi jika sosmed kita pernah FYP, tetapi negatif lha...... sulit dapat pangilan kerja. Tetapi jika akun sosmed teman-teman dan adik-adik ada yang sampai #fyp, dalam hal konten berkegiatan positif, peluang di panggil kerja juga cukup tinggi. Ingat fyp sekali tidak besar manfaatnya, esok juga tenggelam lagi...siapa kita 😠? an Ordinary Person.
Artikel ini membangun karakter adik-adik yang masuk GenY, Z dan Gen Alpha. Karena kalian lahir sudah ada internet dan tidak ada filter untuk membatasi tingkah/ polah aktivitas ketika di upload di sosial media. Hati-hati dan belajar bijaklah dalam ber sosmed. Jika konten ini bermanfaat follow, share dan beri masukkan untuk diskusi dengan owner Most Wanted Entrepreneur(R) Academy & Consulting. Next kedepan kita berbagi dan belajar apa .... sampai jumpa.
#loker
#lowongankerja
#hrd
#kepo
#akun
#sosmed
#follower